cuap.cuap penulis..

Foto saya
an introvert. an observer. sometimes so smart to say something bullshit and sarcasm.

Kamis, 17 November 2016

Perjalanan Hidup

Pernah bercerita dengan temen tentang apa yang sudah dilalui di kehidupannya. Berdasarkan ceritanya tersebut, aku menyimpulkan bahwa dia telah melalui berbagai cobaan. Mulai dari keterbatasan ekonomi, sulitnya mencari uang, tinggal jauh dari keluarga, dan lainnya. Dia berhasil survive hingga saat ini. bukan hanya survive, bahkan taraf hidup mereka sudah meningkat dari sebelumnya. Dari yang ga punya, sekarang menjadi punya. Alhamdulillah, roda kehidupan itu berputar. Perjuangan hidup yang telah mereka lakukan menjadi salah satu pembentuk pribadi mereka saat ini. Mereka menjadi sosok yang supel, tangguh, cerdas, dan selalu bersyukur (even beberapa orang masi ada yang suka mengeluh).

Kadang suka mikir, apakah semua orang akan melalui fase hidup yang sama? Akan mengalami kesulitan hidup yang sama seperti itu? Berada di posisi mereka saat sedang sulit adalah hal tak bisa terbayangkan oleh ku. Jika itu terjadi, apakah aku mampu? Apakah aku bisa? Apakah aku akan mampu melewati hal-hal seperti itu? Bahkan membayangkannya aja aku ga berani. Aku ga mampu.
Sampai saat ini aku bersyukur belum pernah mengalami kesulitan seperti yang pernah dialami oleh temen-temenku tadi. Apakah itu tandanya aku juga akan mengalami kesulitan seperti mereka? Bukankah hidup itu sebuah siklus? Akan ada masa dimana kita mengalami kesulitan dan ada masanya juga kita diselimuti kebahagian dan kecukupan. Atau mungkin aku sebenernya telah mengalami kesulitan tapi dalam hal yang berbeda dibanding mereka? Mungkin saja.

Tapi bukankah cobaan yang kita alami itu diberikan sesuai dengan kemampuan kita? Apapun cobaan dan hal apapun yang ada dan yang akan ada dikehidupan aku, semoga aku selalu diberi kekuatan untuk menjalaninya dan selalu menjadi pribadi yang bersyukur atas segala yang aku miliki saat ini.

Kadar. Mungkin itu saja menjadi pembeda antara yang satu dengan yang lainnya. Misalnya gini, anggap saja Mawar memiliki kekuatan atau kelebihan pada bidang A, B, dan lemah terhadap hal C, sedangkan Melati lemah pada bidang A, tapi memiliki kelebihan pada bidang B dan C. Ketika cobaan datang pada bidang A, tentunya Melati akan merasa lebih berat melaluinya dibandingkan Mawar. Kenapa? Karena bidang A lebih dikuasai oleh Mawar dibanding Melati.

Kita memiliki posisi masing-masing dalam kehidupan ini. Memiliki peran sendiri dan kita ga bisa menjadi orang lain. Walaupun kita mencoba memaksakan diri untuk berada di posisi orang lain, hasilnya pasti ga akan secemerlang ketika kita berada di posisi kita seharusnya. Peran inilah yang sebenernya menjadi kekuatan kita dalam kehidupan sosial. Seperti Maldini yang sudah ditakdirkan menjadi seorang bek. Apakah ketika dia mencoba berada di posisi orang lain, prestasinya akan secemerlang posisinya di pertahanan? Apakah dengan kemampuannya tersebut dia akan sesukses Pippo sebagai striker? Atau apakah ketika Kaka dan Pirlo berada di baris pertahanan AC Milan, mereka akan mampu menahan serangan lawan seperti Maldini dan Nesta lakukan? Kemampuan masing-masing kita lah yang akan memberikan kekuatan pada kehidupan sosial kita. percayalah, kita diciptakan untuk memiliki peran sesuai dengan kemampuan kita masing-masing. (sori contohnya ga update, kangen skuad lama milan nih :P)

*Ayu ngomong apa? Ayu sehat?*

So today i want to tell you something. On my timehop, 3 years ago, i wrote #BanggaSumatera. Lalu aku terbayang kejadian itu. Kejadian dibalik tragedi #BanggaSumatera (ceilah, tragedi cuy). Duh pengen ketawa. Jadi kangen kosan. Kangen penghuninya juga. Memori itu selalu ada dalam kehidupan kita. Tak pernah hilang. Bahkan ketika kita berusaha untuk menghilangkannya ataupun lupa akibat kesibukan yang ada sekarang, ketika ada satu hal sekecil apapun yang berkaitan dengan memori masa lalu muncul, yakin deh pasti kenangan itu akan terputar kembali dalam ingatan kita. Terputar seperti sebuah film seolah kita kembali ke masa lalu saat kejadian itu terjadi. Jadi sangat penting untuk kita menghargai setiap waktu yang ada, setiap momen, dan kesempatan yang kita miliki sekarang agar memori yang tercipta menjadi sesuatu yang menyenangkan untuk dikenang.

Btw, pernah merasa terlalu lugu atau polos ga sih sehingga tanpa sadar kita hanya dimanfaatin atau dibego-begoin ma orang lain atau bahkan sama temen sendiri? I do. Apa yang kita lakukan (even itu baik menurut kita), ga semua orang akan menganggap itu baik. Seperti yang udah pernah aku bilang sebelumnya, kita ga akan pernah terlepas dari ‘kata orang’. Bagaimana kita menyikapinya? It depends on value of life yang kita miliki. *halah*.


Peace, love, and gaul. Bhay.