Ekoman merupakan matkul wajib buat aku (kami tepatnya), karena ini adalah matkul interdep. Trus kenapa? Ya ga kenapa-napa (eh). Pas pertama kali praktikum ekoman, rasanya asik deh. Kami disuruh nonton film trus ngeanalisis. Enak kan, disuruh nonton meeen (preet). Oke, kesenangan kami tidak hanya sampai disini. Hal yang paling membahagiakan adalah bahwa Ekoman ini ga ada UASnya cuuuy.. Bayangin dong, ga ada UAS!! Kami terhindar dari UAS yang tidak berperikemahasiswaan itu.
Ah masa iya sih seenak itu matkul Ekoman?? Ups jangan salah, dibalik kenikmatan itu, tersembunyi kekejaman ekoman (halah). Ibarat srigala berbulu domba, ekoman memiliki serangkaian tuntutan yang harus dilaksanakan sebagai pengganti ketiadaan UAS tsb.
Kami harus melakukan sebuah penelitian kecil, trus ntar bikin pameran yang unik dan kreatif gitu di Pekan Ekologi Manusia. Kalo cuma ngedengernya sih kayanya gampang dan asik yak, tapi pas dilakukan.. SUBHANALLAH~ Pertama, kami harus menentukan topik dan tempat penelitian tsb. Kelompok kami memilih Situ Cikaret yang ada di Cibinong (Tema PEM kali ini adalah tentang Situ).
Situ Cikaret |
Proposal selesai. Kami langsung turun lapang ke Cibinong. untuk data primer, kami melakukan observasi langsung ke lapangan, memberikan kuisioner pada warga, dan wawancara mendalam dengan tokoh. Awalnya aku berpikir 'yaelah gampang sih nyari 30 warga buat ngisi kuisioner, tapi ternyata kenyataan berkata lain. Susah banget mameeeen... Faktanya, GA SEMUA ORANG BERSEDIA NGISI KUISIONER. Oh my God, kami kesana kemari membawa alamat (nah lo), mencari responden maksudnya. Tapi sampe sore, kami hanya dapat 20 orang yang bersedia mengisi kuisioner.
Ada sebuah kisah yang layak untuk diperbincangkan pas nyari responden. Aku berdua Tuti (nama kerennya Woro), masuk ke 'sarang penyamun'. Ternyata, orang yang kami kunjugin itu adalah tempat nongkrongnya anak-anak pecinta reggae. Tau dong gimana bentuknya, rambut gimbal, pada telanjang dada, n ngerokok cuuuuy... Fakta nomer dua, BERHATI-HATILAH MEMILIH RESPONDEN. Selain masuk 'sarang penyamun' ada satu hal yang juga layak untuk diperbincangkan meskipun agak tabu. Aku nemuin (maaf) eek yang ngambang di Situ tsb. Eeknya gede banget cuuuy, ngambang, warna coklat rada gosong pula. Kok bisa sih tuh feses ngambang disana? Fakta nomer tiga, JANGAN PERNAH (maaf) BERAK SEMBARANGAN.
Selesai turun lapang, laporan mulai menghadang. PEM juga semakin dekat. Pembagian tugaspun mulai dilaksanakan, dan Alhamdulillah aku ga dapet yang laporan. hehe.
PEM itu sendiri terbagi ke beberapa kegiatan, yaitu seminar dan pameran. Dan keduanya adalah hal yang sangat butuh perhatian (ngeeek). Untuk seminar, kami menyajikan hasil turun lapang kami ke dalam bentuk video dan role playing. Seminar wajib diikuti oleh semua mahasiswa yang mengambil mata kuliah Ekoman tsb (ada sekitar 200 mahasiswa). Sedangkan untuk pameran, setiap kelompok harus ngedekor stand yang telah disiapkan oleh panitia (sepele sih, ngedekor doang). Eits, jangan salah.. justru ini yang sangat menguras tenaga dan waktu. Kami harus menyiapkan properti-properti untuk di stand. Kelompok kami membuat maket Situ Cikaret dan lukisannya.
Lukisan Situ Cikaret |
Yah, begitulah sekelumit kisah kasih dan perjuangan 3 sks kami di PEM 2011. Semoga nilai yang kami peroleh dari perjuangan 3 sks yang menguras tenaga dan waktu ini mendapat khasil yang memuaskan. Amiin..
Special thanks buat Allah SWT yang telah memberikan kami kekuatan dan ketabahan dalam mengahadapi segala tantangan, hambatan, dan rintangan selama ini. Selanjutnya buat Tim Dosen MK Ekologi Manusia, dan juga buat teman-teman seperjuangan yang super banget.
Special sorry buat kamarku tercinta yang menjadi super duper berantakan ga keurus sampe lumutan (ah lebay) gara-gara PEM.
SAVE OUR ECOLOGY FOR BETTER LIFE