Perwira banjir lagi!! Tepat tanggal
5 April 2014 kemarin, kosan kami yang terletak di daerah lingkar perwira banjir
lagi. Banjir sebelumnya terjadi
tanggal 25 Maret 2013. Ga nyangka banget banjir bisa terulang untuk kedua
kalinya disini T_T.
Malam minggu kemarin aku, geni,
ka riska, dan wina masak dan makan bareng di kosan. Waktu itu sedang hujan
deras, petiran, dan mati lampu. Sehabis makan (sekitar jam 7 malam) kita yang
bingung mau ngapain ga ada kerjaan akhirnya memutuskan untuk ngobrol-ngobrol di
kamar ku. Saat itu geni yang lagi sms-an dengan kekasih hati (halah) mengatakan
bahwa kekasihnya menanyakan keadaan kosan banjir atau ngga. Kita malah ketawa2
ngedengernya, soalnya waktu itu keadaan masih aman-aman aja. Lagian udah ga
pernah banjir lagi semenjak banjir sebelumnya. Kita lanjut lagi tuh ngobrolnya.
Tapi ternyata si kekasih geni tetep khawatir gitu deh, karena di daerah perwira
sudah banjir lumayan tinggi. Awalnya sih masih ga percaya gitu, tapi akhirnya
geni dan aku melihat kedepan kosan. Ketika kami melihat dari jendela, keadaan
diluar tidak jelas, gelap banget. Penasaran, kami membuka pintu dan ternyata
air udah mulai naik ke teras yang posisinya agak tinggi dari tanah. Keadaan mulai
panik dan tiba2 listrik nyala. Waktu itu sekitar jam 7.30 malam. Kami pun
berlari menuju belakang untuk melihat tinggi air di sungai belakang kosan. Ternyata
air udah tinggi dan membuat keadaan semakin panik. Kami pun berteriak untuk
menyelamatkan barang2 yang bisa diselamatkan.
Pengalaman dari banjir
sebelumnya, kami tau apa aja yang harus dilakukan. Mencabut sambungan listrik,
memindahkan barang-barang penting seperti alat elektronik, buku, dan pakaian di
lemari bawah ke tempat yang lebih tinggi. Ketika aku sudah beres menaikkan
barang-barang, air dikamar udah setinggi mata kaki (±5cm). Kami pun mulai bantu
membantu untuk memindahkan barang2 yang lain. Oh iya, waktu kejadian ada
beberapa kamar yang orangnya lagi ga ada di kosan. Kami pun membuka kamar
mereka dengan kunci yang ada untuk menyelamatkan barang2 yang masih bisa
diselamatkan. Air semakin tinggi. Aku pun menelepon ibu kos yang kebetulan saat
itu sedang tidak di Bogor. Aku berbicara dengan ibu dan bapak menjelaskan keadaan
yang terjadi. Air semakin memenuhi kosan. Air masuk dari pintu depan, saluran
air disetiap kamar mandi, dan lantai keramik di ruangan belakang kos juga
ngangkat gitu. Tinggi air kira2 udah sebetis aku, mungkin sekitar 40 cm.
Kami kebingungan untuk memilih
keluar dari kosan dan ngungsi ke rumah pak RT atau tetap dikosan menunggu di
lantai 2. Akhirnya kami pun memilih pilihan kedua. Kami menunggu beberapa saat
diatas. Aku pun mulai turun untuk melihat keadaan dibawah. Sepertinya air sudah
mulai surut. Bapak yang biasanya ngurusin kosan (Pak Yadi) yang kebetulan udah
berada dikosan memutuskan untuk membuka pintu depan dan air pun mengalir deras
keluar. Ga air aja yang keluar, barang2 kami juga banyak yang hanyut terbawa
air. Malam itu kami bersama2 membersihkan kosan. Capek bro!
Kebetulan banjir kali ini ga
separah tahun kemarin, ga setinggi yang kemarin, dan aliran airnya juga ga
sederas kemarin. Karena kasur kami ga basah, kami memutuskan untuk tetap dan tidur dikosan. Keadaan
kosan udah mulai bersih, sekitar jam 12 kami pun memilih untuk tidur karena udah
capek. Sekitar jam 2 dinihari aku baru bisa tertidur dan bangun jam 6 lewat. Pegelnya
makin berasa bro. Akupun melanjutkan untuk membersihkan kamar dan menyusun
kembali barang2 yang berantakan.