cuap.cuap penulis..

Foto saya
an introvert. an observer. sometimes so smart to say something bullshit and sarcasm.

Senin, 07 April 2014

Banjir Perwira (lagi!)

Perwira banjir lagi!! Tepat tanggal 5 April 2014 kemarin, kosan kami yang terletak di daerah lingkar perwira banjir lagi. Banjir sebelumnya terjadi tanggal 25 Maret 2013. Ga nyangka banget banjir bisa terulang untuk kedua kalinya disini T_T.

Malam minggu kemarin aku, geni, ka riska, dan wina masak dan makan bareng di kosan. Waktu itu sedang hujan deras, petiran, dan mati lampu. Sehabis makan (sekitar jam 7 malam) kita yang bingung mau ngapain ga ada kerjaan akhirnya memutuskan untuk ngobrol-ngobrol di kamar ku. Saat itu geni yang lagi sms-an dengan kekasih hati (halah) mengatakan bahwa kekasihnya menanyakan keadaan kosan banjir atau ngga. Kita malah ketawa2 ngedengernya, soalnya waktu itu keadaan masih aman-aman aja. Lagian udah ga pernah banjir lagi semenjak banjir sebelumnya. Kita lanjut lagi tuh ngobrolnya. Tapi ternyata si kekasih geni tetep khawatir gitu deh, karena di daerah perwira sudah banjir lumayan tinggi. Awalnya sih masih ga percaya gitu, tapi akhirnya geni dan aku melihat kedepan kosan. Ketika kami melihat dari jendela, keadaan diluar tidak jelas, gelap banget. Penasaran, kami membuka pintu dan ternyata air udah mulai naik ke teras yang posisinya agak tinggi dari tanah. Keadaan mulai panik dan tiba2 listrik nyala. Waktu itu sekitar jam 7.30 malam. Kami pun berlari menuju belakang untuk melihat tinggi air di sungai belakang kosan. Ternyata air udah tinggi dan membuat keadaan semakin panik. Kami pun berteriak untuk menyelamatkan barang2 yang bisa diselamatkan.

Pengalaman dari banjir sebelumnya, kami tau apa aja yang harus dilakukan. Mencabut sambungan listrik, memindahkan barang-barang penting seperti alat elektronik, buku, dan pakaian di lemari bawah ke tempat yang lebih tinggi. Ketika aku sudah beres menaikkan barang-barang, air dikamar udah setinggi mata kaki (±5cm). Kami pun mulai bantu membantu untuk memindahkan barang2 yang lain. Oh iya, waktu kejadian ada beberapa kamar yang orangnya lagi ga ada di kosan. Kami pun membuka kamar mereka dengan kunci yang ada untuk menyelamatkan barang2 yang masih bisa diselamatkan. Air semakin tinggi. Aku pun menelepon ibu kos yang kebetulan saat itu sedang tidak di Bogor. Aku berbicara dengan ibu dan bapak menjelaskan keadaan yang terjadi. Air semakin memenuhi kosan. Air masuk dari pintu depan, saluran air disetiap kamar mandi, dan lantai keramik di ruangan belakang kos juga ngangkat gitu. Tinggi air kira2 udah sebetis aku, mungkin sekitar 40 cm.

Kami kebingungan untuk memilih keluar dari kosan dan ngungsi ke rumah pak RT atau tetap dikosan menunggu di lantai 2. Akhirnya kami pun memilih pilihan kedua. Kami menunggu beberapa saat diatas. Aku pun mulai turun untuk melihat keadaan dibawah. Sepertinya air sudah mulai surut. Bapak yang biasanya ngurusin kosan (Pak Yadi) yang kebetulan udah berada dikosan memutuskan untuk membuka pintu depan dan air pun mengalir deras keluar. Ga air aja yang keluar, barang2 kami juga banyak yang hanyut terbawa air. Malam itu kami bersama2 membersihkan kosan. Capek bro!

Kebetulan banjir kali ini ga separah tahun kemarin, ga setinggi yang kemarin, dan aliran airnya juga ga sederas kemarin. Karena kasur kami ga basah, kami  memutuskan untuk tetap dan tidur dikosan. Keadaan kosan udah mulai bersih, sekitar jam 12 kami pun memilih untuk tidur karena udah capek. Sekitar jam 2 dinihari aku baru bisa tertidur dan bangun jam 6 lewat. Pegelnya makin berasa bro. Akupun melanjutkan untuk membersihkan kamar dan menyusun kembali barang2 yang berantakan.