cuap.cuap penulis..

Foto saya
an introvert. an observer. sometimes so smart to say something bullshit and sarcasm.

Senin, 07 Februari 2011

Flashback @dormitory part 1

Wahhh, udah setengah taun aku keluar dari asrama. Ga krasa cuii..
Haha..
Sekarang, aku mau flashback kisah aku selama diasrama, mulai dari registrasi sampe keluar dari asrama... Setelah dipikir-pikir kayanya kepanjangan deh kalo mau nulis dari mulai registrasi.. Tapi gapapa deh, sekilas dan semampunya aku aja yaa..

Hari ini aku dan papa pergi ke Bogor. Kami pergi naik bis kota dari Depok, berangkat jam 6 pagi, karena jam 9 udah mulai registrasi mahasiswa baru (cieeeh, jadi mahasiswa nih yee..l).
Awalnya perjalanan terasa lancar, aman, damai, dan sejahtera deh. Secara masih jam segitu. hehe. Namun, apa yang terjadi pas udah nyampe dibogor, tepatnya disaat menuju terminal Laladon?? Tretetet teeet, macet parah. Oh tidak.. Aku takut telat, masa sih mahasiswa baru udah telat? Ga keren! Haha. Selama di perjalanan aku merasa deg-degan dan terus bertanya kepada papa, “gimana ni pa? Macet kek gini”. Aku pun ngesms Fadil, temen ku satu sekolahan yang juga masuk ke IPB. “Dil, ko dimana?”, “Dil, udah mulai?”, “Dil, maceet”, dan sejumlah pertanyaan lainnya.
Akhirnya nyampe juga di GWW dan aku pun mulai registrasi. Selesai urusan di GWW, sekarang saatnya ke asrama. Saat memasuki pintu asrama A2, aku belum merasakan apapun.



Aku mulai melakukan regisrasi kamar. Setelah mendapatkan kunci kamar, aku langsung berjalan mencari letak kamar tersebut. Dalam perjalanan mencari kamar, aku mulai merasakan perasaan yang ga nyaman, karena lorong yang aku lewati masih sepi, tidak ada penerangan yang cukup, dan tidak ada cahaya matahari yang masuk selain disetiap ujung lorong. Ternyata kamarku terletak di lorong paling belakang dan merupakan lorong terpanjang, lorong empat kamar 180. Saat aku mulai membuka pintu kamar, langsung kulihat kamar yang yang masih belum ada penghuninya itu berukuran sekitar 4mx4m dipenuhi oleh debu. Kamar itu diisi oleh dua buah tempat tidur bertingkat dengan kasur kapuk dan sebuah bantal kecil, sebuah lemari panjang empat pintu, dua buah meja belajar panjang beserta bangku, sebuah tong sampah, dan sebuah jemuran untuk handuk. Kemudian aku membuka gorden, membiarkan cahaya matahari menyinari kamar yang akan kutempati selama setahun kedepan bersama teman-teman baruku. Kulihat pemandangan dibelakang kamarku. Ada pohon bambu yang lumayan banyak, pohon pisang, pohon sukun, dan pohon besar lainnya. Pertama kali kulihat, semuanya terkesan angker. Aku berkata dalam hati “duh, kaya gini ya tempat yang harus kutinggali selama setahun? Tahan ga ya aku?”. Dibelakang juga merupakan tempat untuk menjemur pakaian para penghuni asrama. Setelah selesai memilih tempat tidur (aku memilih dibawah untuk menghindari hal-hal yang ga diinginkan, secara saat tidur aku bisa menjadi sangat aktif. Haha), meja belajar, dan lemari, aku kemudian pergi menyusul Papa yang menunggu di GWW dan kami pun langsung pulang ke Depok lagi.

Yahh, itulah ceritaku awal mula registrasi mahasiswa dan registrasi di asrama. Selanjutnya aku akan menceritakan tentang beberapa temanku di lorong empat dan momen-momen yang kami lewati bersama (cieeeehhhh..)